Sabtu, 26 November 2016

7th Asian Youth Day 2017 - Yogyakarta

Mengapa ada Youth Day ?
       Paus St.Yohanes Paulus II merasa prihatin atas penginjilan di antara umat katolik. Jika tidak mewartakan Injil dengan penuh semangat, Gereja Katolik bukan lagi Gereja sebagaimana dimaksud oleh Tuhan,. Paus St.Yohanes Paulus II menyimpulkan bahwa gairah gereja harus digerakkan, pertama-tama oleh orang muda. Jumlah orang muda Katolik meliputi 60 % dari jumlah umat Katolik. Maka pada Minggu Palma tahun 1983 , beliau mencanangkan  World Youth Day ( WYD ) di Roma untuk menggairahkan penginjilan gereja Katolik sedunia. WYD berlangsung selama satu minggu setiap 3 tahun sekali.
       Federasi Konferensi Uskup se-Asia ( FABC ) merasa bahwa warga Gereja Katolik se-Asia hidup di antara penduduk Asia yang belum mengenal Yesus Kristus. Gereja hidup di tengah situasi Asia yang majemuk budaya, majemuk agama, serta banyaknya orang miskin. Para uskup Asia disemangati oleh dokumen yang ditulis oleh paus JP II berjudul " Gereja di Asia " tertantang untuk mengajak warga Katolik melakukan dialog dengan agama-agama lain, budaya-budaya dan kaum miskin. Masa depan perutusan penginjilan di Asia terletak di bahu Orang Muda Katolik ( OMK ). Maka tersulut oleh semangat WYD, FABC mencanangkan diadakannya Asian Youth Day, agar Gereja Katolik di Asia kendati masih kecil jumlahnya, namun saling mengenal sebagai satu tubuh Kristus dan dipenuhi orang muda yang bergairah, pewarta Injil masa kini. AYD pertama kali diadakan tahun 1999 di keuskupan Huan Hin Thailand, dan berlangsung 3 tahun sekali. Indonesia menjadi tuan rumahnya AYD ketujuh yang acara puncaknya akan dilaksanakan 2 hingga 6 Agustus 2017 di Keuskupan Agung Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar